Tampilkan postingan dengan label provinsi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label provinsi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Agustus 2012

Provinsi Papua Barat

Provinsi Papua Barat


Nama Provinsi : Papua Barat (sebelumnya bernama Irian Jaya Barat)
Tanggal Berdiri :
Dasar Pendirian : UU No. 45 tahun 1999 (pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2007 tanggal 18 April 2007 namanya diubah menjadi Provinsi Papua Barat)
Ibukota : Manokwari
Luas Wilayah : ± 115.363,50 km²
Jumlah Penduduk : 651.958
Letak Geografis : 0°-4° Lintang Selatan dan 124°-132° Bujur Timur
Jumlah Daerah Tingkat II : 9 Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Provinsi Papua Barat
Alamat: Jalan Siliwangi No. 1, Manokwari
Telepon : 0986-211719
Fax : 0986-213124
Email :
Website : http://www.papuabaratprov.go.id

Daerah Tingkat II nya:
1. Kabupaten Fakfak
2. Kabupaten Kaimana
3. Kabupaten Manokwari
4. Kabupaten Raja Ampat
5. Kabupaten Sorong
6. Kabupaten Sorong Selatan
7. Kabupaten Teluk Bintuni
8. Kabupaten Teluk Wondama
9. Kota Sorong

Arti Lambang Provinsi: (belum diperoleh)
Tulisan Papua Barat menjelaskan nama Provinsi Papua Barat

Bintang berwarna putih bermakna Ketuhanan Yang Maha Esa dan Cita-cita serta harapan yang akan diwujudkan.

Pohon dan ikan bermakna bahwa Provinsi Papua Barat memiliki Sumber Daya Hutan dan Sumber Daya Laut yang berpotensi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Menara kilang dengan semburan api berwarna merah bermakna bahwa Provinsi Papua Barat memiliki tambang yang melimpah.

Leher dan Kepala Burung Kasuari menghadap ke kanan dalam bidang lingkaran hijau bermakna bahwa Provinsi Papua Barat secara geografis terletak di wilayah leher kepala burung pulau Papua, sekaligus memilki filosofi ketangguhan, keberanian, kekuatan dan ketahanan menghadapi tantangan pembangunan dimasa depan serta berkeyakinan bahwa dengan semangat persatuan dan kesatuan, kesinambungan pembangunan akan mewujudkan masa depan yang cerah.

Bidang Hijau yang diapit 3 bidang biru bermakna kesatuan tekad dan perjuangan dari 3 unsur ; Pemerintah, Rakyat/Adat dan Agama mewujudkan keberadaan Provinsi Papua Barat.

Perisai dengan warna dasar biru bersudut lima bermakna bahwa provinsi Papua Barat berdasarkan Pancasila yang mampu melindungi seluruh rakyat.

Sepasang pelepah daun sagu, masing-masing pelepah bagian kanan terdiri dari dua belas pasang anak daun, bagian kiri terdiri dari sepuluh pasang anak daun yang diikat oleh dua angka sembilan bermotif ukiran karerin budaya Papua, bermakna bahwa Provinsi Papua Barat dibentuk pada tanggal 12 Oktober 1999 sebagai Provinsi ke-2 di tanah Papua dan ke-31 di wilayah NKRI. Sagu merupakan makanan pokok masyarakat Provinsi Papua Barat yang melambangkan kesejehteraan dan kemakmuran.

Seutas pita berwarna kuning bertuliskan CINTAKU NEGERIKU terletak di bagian bawah perisai merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perisai bermakna folosofis perjuangan seluruh komponen masyarakat untuk mempertahankan keberadaan Provinsi Papua Barat dalam bingkai NKRI.

Provinsi Papua

Provinsi Papua


Nama Provinsi : Papua
Tanggal Berdiri (Hari Jadi) : 1 Mei 1963 (direbut dari Belanda)
Dahulu wilayah ini bernama Nieuw Guinea, lalu diganti menjadi Irian Barat, kemudian diganti lagi menjadi Irian Jaya. Dan beberapa tahun belakangan ini dimekarkan menjadi 2 provinsi yaitu Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (sebelumnya bernama Irian Jaya Barat)
Dasar Pendirian : UU No. 15 tahun 1956 (Pembentukan Daerah Otonom Irian Barat)
Ibukota : Jayapura
Luas Wilayah : ± 420.540 km²
Jumlah Penduduk : ± 2.930.000 (sensus tahun 2002)
Letak Geografis :
Jumlah Daerah Tingkat II : 27 Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Provinsi Papua
Alamat: Jalan Soasiu Dok II, Jayapura
Telepon : 0967-533381, 531020, 533084
Fax : 0967-531044
Email : 
Website : http://www.papua.go.id

Daerah Tingkat II nya:
1. Kabupaten Asmat
2. Kabupaten Biak Numfor
3. Kabupaten Boven Digoel
4. Kabupaten Dogiyai
5. Kabupaten Jayapura
6. Kabupaten Jayawijaya
7. Kabupaten Keerom
8. Kabupaten Lanny Jaya
9. Kabupaten Mamberamo Raya
10. Kabupaten Mamberamo Tengah
11. Kabupaten Mappi
12. Kabupaten Merauke
13. Kabupaten Mimika
14. Kabupaten Nabire
15. Kabupaten Nduga Tengah
16. Kabupaten Paniai
17. Kabupaten Pegunungan Bintang
18. Kabupaten Puncak
19. Kabupaten Puncak Jaya
20. Kabupaten Sarmi
21. Kabupaten Supiori
22. Kabupaten Tolikara
23. Kabupaten Waropen
24. Kabupaten Yahukimo
25. Kabupaten Yalimo
26. 
Kabupaten Yapen Waropen
27. Kota Jayapura
(Gambar peta diambil dari website KPU)

Arti Lambang Provinsi:
Bentuk lambang daerah dan artinya berdasarkan Perda No.7 Tahun 1992

  1. Wadah Lambang Daerah berbentuk PERISAI BERPAJU LIMA adalah menggambarkan kesiap-siagaan dan ketahanan. Paju lima menunjukkan jumlah sila dalam Pancasila. Warna dasar kuning emas pada bagian bawah perisai dan pita tersebut melambangkan keagungan yang mengandung pengertian sebagai gambaran cita usaha pengalian hasil - hasil kekayaan bumi dan alamnya. Warna dasar biru tua pada bagian atas perisai tersebut, melukiskan kekayaan lautan / perairan Papua. Jalur kuning melingkari tepian perisai tersebut menggambarkan keyakinan tercapainya segala usaha dan perjuangan. Jalur hitam yang melingkari pita dan warna tulisan hitam menggambarkan kemantapan dan kebulatan tekad untuk berkarya swadaya.
  2. Tiga buah TUGU yang masing-masing berwarna abu-abu, sebelah kanan dan berwarna putih sebelah kiri di atas TUMPUKAN BATU persegi panjang, bersusun 2 (dua) masing-masing berderet 6 (enam) dan 9 (sembilan) yang berwarna putih bergaris-garis batas hitam: Perjuangan TRIKORA dan kemenangan PEPERA Tahun 1969. Tumpukan batu tersebut juga melambangkan Dinamika Pembangunan di Daerah ini. Warna abu-abu putih dan bergaris-garis hitam melambangkan ketenangan dan kesucian. Setangkai BUAH PADI yang berisi 17 (tujuh belas) butir padi berwarna kuning bertangkai kuning pula yang terdapat di sebelah kanan dan setangkai BUAH KAPAS yang terdiri dari 8 (delapan) buah berwarna putih bertangkai Hijau Tua yang terdapat disebelah kiri daripada tiga buah Tugu tersebut yang diikat dengan sehelai PITA berwarna merah berlekuk 4 (empat) dan berjurai 5 (lima) adalah melukiskan kesatuan dan persatuan Bangsa yang dijiwai oleh semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Tiga buah GUNUNG berjajar yang sama tingginya berwarna hijau tua dan berpuncak putih salju adalah menggambarkan ciri khas Daerah Papua. Warna hijau tua ketiga buah gunung dan tangkai dari buah kapas itu, melambangkan kesuburan tanah / kekayaan alam daratan Papua. Sedangkan tulisan "Papua" dalam huruf cetak yang berwarna kuning adalah menggambarkan keluhuran / keagungan cita.

Provinsi Maluku Utara

Provinsi Maluku Utara


Provinsi Maluku Utara merupakan pemekaran dari Provinsi Maluku yang lama.
Nama Provinsi : Maluku Utara
Tanggal Berdiri (Hari Jadi) : 4 Oktober 1999
Dasar Pendirian : UU No. 46 tahun 1999
Ibukota : Ternate
Luas Wilayah : ± 39.960 km²
Jumlah Penduduk : 890.000 (sensus tahun 2005)
Letak Geografis :
Jumlah Daerah Tingkat II : 8 Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Provinsi Maluku Utara
Alamat: Jalan Pahlawan Revolusi No. 2, Ternate
Telepon : 0921-21011
Fax : 0921-23036
Email : info@malukuutaraprov.go.id
Website : http://www.malukuutaraprov.go.id


Daerah Tingkat II nya:
1. Kabupaten Halmahera Barat
2. Kabupaten Halmahera Selatan
3. Kabupaten Halmahera Tengah
4. Kabupaten Halmahera Timur
5. Kabupaten Halmahera Utara
6. Kabupaten Kepulauan Sula
7. Kota Ternate
8. Kota Tidore


Lambang Provinsi: Marimoi Ngone Futuru

Adakah yang punya gambar ini dengan ukuran lebih besar?

Adakah yang tahu arti lambang ini?

Provinsi Maluku

Provinsi Maluku


Provinsi Maluku yang sekarang adalah Provinsi Maluku yang dahulu dikurangi Provinsi Maluku Utara 
Nama Provinsi : Maluku
Tanggal Berdiri : 
Dasar Pendirian : UU No. 20 tahun 1958
Ibukota : Ambon
Luas Wilayah : ± 705.645 km² (daratan seluas 47.350,42 km²)
Jumlah Penduduk : 1.266.000 (sensus tahun 2005)
Letak Geografis : 3°’ Lintang Utara - 8°3’ Lintang Selatan dan 125°-135° Bujur Timur
Jumlah Daerah Tingkat II : 12 Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Provinsi Maluku
Alamat: Jalan Raya Pattimura No. 1, Ambon
Telepon : 0911-352180, 341611
Fax : 0911-352011, 341611
Email : 
Website : http://www.malukuprov.go.id

Daerah Tingkat II nya:
1. Kabupaten Buru
2. Kabupaten Kepulauan Aru
3. Kabupaten Maluku Tengah
4. Kabupaten Maluku Tenggara
5. Kabupaten Maluku Tenggara Barat
6. Kabupaten Seram Bagian Barat
7. Kabupaten Seram Bagian Timur
8. Kota Ambon
9. Kota Tual
(Gambar peta diambil dari website KPU)

Lambang Provinsi: Siwa Lima

PERISAI
Sebuah alat pembela diri melambangkan kesiap-siagaan. berbentuk 5 (lima) segi melambangkan LIMA DASAR POKOK NEGARA "PANCASILA" Berukuran 5 : 3 dalam satu wadah yang bulat, melambangkan PANCASILA DAN EKA SILA, adalah seluruh potensi Maluku.
PUCUK KELAPA
Kelapa adalah hasil utama daerah maluku Utara melambangkan potensi kemakmuran. Jumlah pucuk kelapa 17 (tujuh belas) buah melambangkan hari ke-17 dari bulan PROKLAMASI. Warna kuning melambangkan kejayaan.
MUTIARA
Hasil yang khas dari Daerah Maluku Tenggara Jumlah Mutiara 8 (delapan) butir, melambangkan bulan ke-8 dari tahun PROKLAMASI Warna putih melambangkan kemurnian.
DAUN SAGU
Sagu adalah makanan pokok di Maluku melambangkan daya hidup (vitalitas) Jumlah daun sagu adalah 45 (empat puluh lima) melambangkan/menyatakan Tahun PROKLAMASI. Warna hijau melambangkan kehidupan dan harapan.
PALA DAN CENGKIH
Hasil utama Daerah Maluku Tengah melambangkan Daerah Maluku sebagai kepulauan rempah-rempah, kekayaannya dimasa lampau dan kemungkinan-kemungkinan dimasa depan.
TOMBAK
Melambangkan kemauan dan tekad untuk mempertahankan meningkatkan hidup.
GUNUNG
Daerah Maluku bergunung-gunung yang melambangkan 3 daerah Maluku Utara, Maluku Tengah, Maluku Tenggara yang dalam sejarah adalah satu Gunung-gunung yang hijau melambangkan kekayaan hasil hutan yang berlimpah-limpah.
LAUT
Melambangkan infrastruktur utama dan kekayaan laut Maluku.
  Gelombang melambangkan perjuangan.
  Gelombang berjumlah 9 (sembilan) melambangkan patasiwa dan 5 (lima) melambangkan patalkima sebagai dasar susunan kesatuan masyarakat Adat di Maluku
  Warna biru melambangkan kesetiaan kepada Nusa dan bangsa.
PERAHU
Melambangkan Pemerintahan yang didasarkan atas Persatuan dan Kekeluargaan menuju Kemakmuran Warna putih melambangkan perjuangan hidup yang suci.
WADA LAMBANG YANG BERBENTUK BULAT
berarti semen bundeling dari segala potensi dengan dasar merah sebagai tanda keberanian.
WARNA DASAR LAMBANG HIJAU MUDA
melambangkan masa yang gilang-gemilang
SIWA-LIMA MILIK BERSAMA
atas dasar Siwa Lima, kita memupuk Persatuan dan Kesatuan untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Provinsi Nusa Tenggara Timur


Nama Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Tanggal Berdiri : 
Dasar Pendirian : UU No. 64 tahun 1958
Ibukota : Kupang
Luas Wilayah : ± 46.137 km²
Jumlah Penduduk : ± 4.083.600 
Letak Geografis : 8°- 12° Lintang Selatan dan 118°-125° Bujur Timur
Jumlah Daerah Tingkat II : 20 Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur
Alamat: Jalan El Tari No. 12, Kupang
Telepon : 0380-833111
Fax : 0380-821520, 826398
Email : 
Website : http://www.nttprov.go.id

Daerah Tingkat II nya:
1. Kabupaten Alor
2. Kabupaten Belu
3. Kabupaten Ende
4. Kabupaten Flores Timur
5. Kabupaten Kupang
6. Kabupaten Lembata
7. Kabupaten Manggarai
8. Kabupaten Manggarai Barat
9. Kabupaten Manggarai Timur
10. Kabupaten Nagekeo
11. Kabupaten Ngada
12. Kabupaten Rote Ndao
13. Kabupaten Sikka
14. Kabupaten Sumba Barat
15. Kabupaten Sumba Barat Daya
16. Kabupaten Sumba Tengah
17. Kabupaten Sumba Timur
18. Kabupaten Timor Tengah Selatan
19. Kabupaten Timor Tengah Utara
20. Kota Kupang

Arti Lambang Provinsi:
Perisai bersudut lima melambangkan Pancasila dan perlindungan rakyat. Dalam perisai terdapat gambar bintang, komodo, padi dan kapas, tombak, dan pohon beringin.
Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Komodo (buaya darat) adalah satu-satunya reptil prasejarah yang masih ada hingga sekarang. Binatang purba ini merupakan reptil raksasa yang hanya terdapat di Pulau Komodo dan dinyatakan sebagai binatang yang dilindungi.
Padi dan kapas melambangkan kemakmuran.
Tombak melambangkan keagungan dan kejayaan.
Pohon beringin melambangkan persatuan dan kesatuan yang tetap terpelihara.
Hari terbentuknya Provinsi Nusa Tenggara Timur dilukiskan melalui jumlah padi (14) dan tahun 1958 yang tertera langsung pada sudut bawah lambang.

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Provinsi Nusa Tenggara Barat


Nama Provinsi : Nusa Tenggara Barat
Tanggal Berdiri : 14 Agustus 1958
Dasar Pendirian : UU No. 
Ibukota : Mataram
Luas Wilayah : ± 19.708 km²
Jumlah Penduduk : 4.015.100 (sensus tahun 2004)
Letak Geografis : 8°5’ - 9°8’ Lintang Selatan dan 115°45’-119°15’ Bujur Timur
Jumlah Daerah Tingkat II : 9 Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat
Alamat: Jalan Pejanggik No. 12, Mataram
Telepon : 0370-631000
Fax : 0370-631000
Email : 
Website : http://www.ntb.go.id

Daerah Tingkat II nya:
1. Kabupaten Bima
2. Kabupaten Dompu
3. Kabupaten Lombok Barat
4. Kabupaten Lombok Tengah
5. Kabupaten Lombok Timur
6. Kabupaten Sumbawa
7. Kabupaten Sumbawa Barat
8. Kota Mataram
9. Kota Bima

Arti Lambang Provinsi:
Berlatar belakang perisai sebagai gambaran jiwa pahlawan, lambang Nusa Tenggara Barat terdiri dari 6 unsur yaitu bintang, padi, kapas, menjangan, gunung dan kubah.
Bintang melambangkan 5 sila dari Pancasila.
Padi dan kapas selain melambangkan kemakmuran juga melambangkan tanggal terbentuknya Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 14 Agustus 1958. (Untaian padi ada 58 buah.)
Rantai terdiri dari 4 yang berbentuk bulat dan 5 yang berbentuk segi empat, melambangkan tahun 45 (1945) sebagai tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Menjangan merupakan salah satu satwa yang banyak ditemui di Pulau Sumbawa.
Gunung berasap melambangkan Gunung Rinjani (gunung tertinggi di Pulau Lombok).
Kubah melambangkan ketaatan beragama masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Provinsi Bali

Provinsi Bali


Nama Provinsi : Bali
Tanggal Berdiri (Hari Jadi) : 14 Agustus 1959
Dasar Pendirian : UU No. 64 tahun 1958
Ibukota : Denpasar
Luas Wilayah : ± 5.561 km²
Jumlah Penduduk : ± 4.500.000
Letak Geografis : 8°3’ - 8°5’ Lintang Selatan dan 114°-115° Bujur Timur
Jumlah Daerah Tingkat II : 9 Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Provinsi Bali
Alamat: Jalan Basuki Rachmat No. 1, Denpasar
Telepon : 0361-232885, 235155
Fax : 0361-224671, 236037, 232885
Email : 
Website : http://www.baliprov.go.id

Daerah Tingkat II nya:
1. Kabupaten Badung
2. Kabupaten Bangli
3. Kabupaten Buleleng
4. Kabupaten Gianyar
5. Kabupaten Jembrana
6. Kabupaten Karangasem
7. Kabupaten Klungkung
8. Kabupaten Tabanan
9. Kota Denpasar

Arti Lambang Provinsi: Bali Dwipa Jaya (Pulau Bali Jaya)

I. Arti Lambang
  1. Lambang Daerah Provinsi Bali berbentuk segi lima dengan warna dasar biru tua dengan garis pinggir putih.
  2. Tulisan : BALI DWIPA JAYA, artinya : Jayalah Pulau Bali.
  3. Di dalam segi lima itu terdapat lukisan-lukisan yang merupakan unsur-unsur lambang sebagai berikut:
    1. Bintang Kuning Emas.
      Bintang Kuning Emas bersegi lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
    2. Candi.
      Candi itu adalah Candi Pahlawan Margarana di Klaci Desa Marga (Tabanan). Candi ini menggambarkan jiwa kepahlawanan rakyat Bali khususnya dan rakyat Indonesia umumnya.
    3. Candi Bentar.
      Candi Bentar yang artistik merupakan lambang keagamaan yang agung dari rakyat Bali.
    4. Rantai.
      Rantai melintang dari kiri ke kanan melambangkan Persatuan (Gotong Royong).
    5. Kipas.
      Kipas melambangkan kesenian/kebudayaan Daerah Bali.
    6. Bunga Teratai.
      Bunga Teratai merah adalah lambang dari Singgasana Siwa.
    7. Padi dan Kapas.
      Padi dan Kapas melambangkan kemakmuran.
II. Ketentuan Warna
  1. Dasar lambang biru tua.
  2. Bintang, Candi, Candi Bentar, Pinggir padi dan Kapas, serta Kipas dengan warna kuning emas.
  3. Rantai, Padma, dan Boma dengan warna merah tua.
  4. Dasar tulisan, bunga kapas, buah padi, sekeliling lambang dengan warna putih.
  5. Tulisan BALI DWIPA JAYA dengan warna biru tua.
III. Arti Warna
  1. Warna dasar biru tua mengandung arti toleransi.
  2. Warna kuning emas mengandung arti luhur/agung.
  3. Warna merah mengandung arti keperwiraan.
  4. Warna Putih mengandung arti suci.

Jumat, 17 Agustus 2012

Provinsi Sulawesi Barat

Provinsi Sulawesi Barat


Provinsi Sulawesi Barat adalah pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan
Nama Provinsi : Sulawesi Barat
Tanggal Berdiri (Hari Jadi): 5 Oktober 2004
Dasar Pendirian : UU No. 26 tahun 2004
Ibukota : Kabupaten Mamuju
Luas Wilayah : ± 16.937 km²
Jumlah Penduduk : 938.254
Letak Geografis : 0°12’ - 3°38’ Lintang Selatan dan 118°43’-119°54’ Bujur Timur
Terletak di Pulau Sulawesi
Jumlah Daerah Tingkat II : 5 Kabupaten dan Kota
 
Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat
Alamat: Jalan 
Telepon : 
Fax : 
Email : 
Website : http://www.sulbar.com

Daerah Tingkat II nya:
1. Kabupaten Majene
2. Kabupaten Mamasa
3. Kabupaten Mamuju
4. Kabupaten Mamuju Utara
5. Kabupaten Polewali Mandar
6. (menyusul pemekaran) Kabupaten Mamuju Tengah


Arti Lambang Provinsi:

Arti dan Lambang daerah Propinsi Sulawesi Barat, terdiri dari 12 yaitu :
  1. Maendar Kalumpang tegak berwarna emas
  2. Daratan dan lautan
  3. Gugusan gunung
  4. Sawah
  5. Perahu Sandeq
  6. Ombak Lima
  7. Padi, Bunga Melati dan Sutra
  8. Trisula (Doe Pakka)
  9. Payung
  10. Bintang Lima
  11. Bendera Merah Putih dan tulisan di dalamnya
  12. Balenga Lita

Provinsi Sulawesi Selatan

Provinsi Sulawesi Selatan


Nama Provinsi : Sulawesi Selatan
Tanggal Berdiri (Hari Jadi) : 13 Desember 1960
Dasar Pendirian : UU No. 47 tahun 1960
Ibukota : Makassar (sebelumnya disebut Ujung Pandang)
Luas Wilayah : ± 62.482 km²
Jumlah Penduduk : 7.520.204 (sensis tahun 2006)
Letak Geografis : 0°12’-8° Lintang Selatan dan 116°48’-122°36’ Bujur Timur
Terletak di Pulau Sulawesi
Jumlah Daerah Tingkat II : 23 Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan
Alamat : Jalan Urip Sumoharjo 269, Makassar
Telepon : 0411-453050
Fax : 0411-453489
Email :
Website : http://www.sulsel.go.id

Daerah Tingkat II nya :

1. Kabupaten Bantaeng
2. Kabupaten Barru
3. Kabupaten Bone
4. Kabupaten Bulukumba
5. Kabupaten Enrekang
6. Kabupaten Gowa
7. Kabupaten Jeneponto
8. Kabupaten Luwu
9. Kabupaten Luwu Timur
10. Kabupaten Luwu Utara
11. Kabupaten Maros
12. Kabupaten Pangkajene Kepulauan (disingkat Pangkep)
13. Kabupaten Pinrang
14. Kabupaten Selayar
15. Kabupaten Sinjai
16. Kabupaten Sidenreng Rappang (disingkat Sidrap)
17. Kabupaten Soppeng
18. Kabupaten Takalar
19. Kabupaten Tana Toraja
20. Kabupaten Wajo
21. Kota Makassar
22. Kota Palopo
23. Kota Pare-pare
24. (pemekaran baru) Kabupaten Toraja Utara

Arti Lambang Provinsi:


Lambang Provinsi Sulawesi Selatan diatur dalam Peraturan Daerah Nomor2 tahun 1972 yang menggambarkan unsur-unsur historis, kultural, patriotik, sosiologis, ekonomi dan menunjukkan bahwa Daerah Sulawesi Selatan merupakan bagian mutlak dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lambang daerah tersebut terdiri atas tujuh bagian, masing-masing sebagai berikut:
1.  Bintang bersudut dan bersinar lima sebagai Nur cahaya yang mewujudkan lambang Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.     Lingkaran 17 buah padi dan 8 kapas dengan kelopak bergerigi 4 dan buah bergerigi 5 melambangkan 17-8-45 sebagai Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berdasarkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3.     Benteng Somba Opu dilihat dari atas mewujudkan lambang kepahlawanan rakyat Sulawesi Selatan dalam menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme dan feodalisme. Pada ruang benteng masing-masing berisi:
  1. Perahu phinisi berlayar di atas tiga gelombang melambangkan jiwa pelaut yang ulet, penuh militansi dan sanggup melaksanakan tujuan perjuangan Indonesia. Perahu berhaluan ke barat, disesuaikan dengan letak geografis ibukota Republik Indonesia.
  2. Cangkul menggambarkan masyarakat agraris sebagai basis dan gerigi mesin menggambarkan industri sebagai tulang punggung.
  3. Buah kelapa menggambarkan kekayaan hasil bumi Sulawesi Selatan.
4.     Sebilah badik terhunus berpamor satu berlekuk lima melambangkan jiwa kepahlawanan serta kesiapsiagaan dalam membela kehormatan bangsa dan tanah air yang berdasarkan Pancasila. Lima lekuk pamor disesuaikan bilangan-bilangan keramat tiap sila dalam falsafat Pancasila.
5.     Gunung, desa, dan petak-petak sawah sebagai pangkal kesuburan menuju masyarakat adil dan makmur. 23 petak sawah disesuaikan dengan jumlah daerah tingkat II di Sulawesi Selatan yang keseluruhannya merupakan salah satu lumbung padi diIndonesia.
6.     Semboyan yang ditulis dalam huruf Lontara yang berbunyi Toddo’puli adalah semboyan masyarakat Sulawesi Selatan yang bermakna teguh dalam keyakinan.
7.     Selembar pita bertuliskan “Sulawesi Selatan.” Pita bercorak sutera melambangkan kebudayaan khas yang bernilai tinggi sejak dahulu kala.


Pahlawan Sulawesi Selatan
Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin berasal dari Kesultanan Gowa, Sulawesi Selatan. Sultan Hasanuddin lahir tanggal 12 Juni 1631. Sewaktu kecil dia bernama I Mallambosi. I Mallambosi menjadi kebanggaan istana. Dia cerdas, pengetahuannya luas, ramah dan juga sopan. Ia mempunyai tanggung jawab yang besar. Ahli dalam bidang keprajuritan dan ahli berdiplomasi. Karena itu, sejak muda ia telah menerima tugas-tugas besar. Mula-mula ia menjadi duta keliling. Setelah itu ia diangkat menjadi Panglima Angkatan Perang Kesultanan Gowa.
Pada tahun 1655 ayah I Mallambosi yang bernama Sultan Malikussaid mangkat. Para pembesar istana, para bangsawan, para penasehat dan permaisuri mengadakan musyawarah untuk mencari pengganti Sultan. Hasil musyawarah memutuskankan bahwa I Mallambosi diangkat menjasi Sultan Gowa ke XVI. I Mallambosi berganti nama menjadi Sultan Hasanuddin. Ia meneruskan perjuangan ayahnya melawan Kompeni.
Ketahuilah, kesultanan Gowa sekarang dipimpin oleh seorang sultan muda. Dia pasti belum berpengalaman dalam perang. Nah ini adalah kesempatan yang bagus untuk menaklukkan kesultanan Gowa, kata seorang komandan Kompeni kepada anak buahnya. Saat itu pula Kompeni telah menyiapkan pasukan dan armada dengan kekuatan besar. Sultan Hasanuddin tidak terpancing dengan tantangan Kompeni. “Persatuan harus kita utamakan,” kata Sultan Hasanuddin kepada rakyat Gowa. Kerajaan kecil seperti Bone, Wajo, Soppeng dan Botahin masuk ke wilayah Kesultanan Gowa.
Pada suatu hari sebuah kapal Belanda masuk ke dalam perairan Gowa. Kapal itu bernama De Walvisch. Kapal itu berisi persenjataan lengkap. “Serbu!” teriak pasukan Kesultanan Gowa yang segera menghadang kedatangan pasukan Kompeni. Maka terjadilah pertempuran seru. Kapten kapal De Walvisch terkejut melihat serangan tiba-tiba dari armada Gowa. Kapal De Walvisch berusaha menghindari serangan. Namun armada Gowa tidak mau memberi kesempatan kapal De Walvisch lolos. Akhirnya kapal De Walvisch tenggelam.
“Adu domba, taktik ini harus segera kita jalankan!” tandas seorang komandan Kompeni kepada anak buahnya. Ia lalu mendekati Aru Palaka, seorang putra bangsawan Bone. Aru Palaka pernah berselisih dengan Kesultanan Gowa. Itulah yang dimanfaatkan Kompeni. Tetapi Kesultanan Gowa tidak mundur sedikitpun untuk menghancurkan Kompeni. Justru persatuan dan kesatuan rakyat Gowa semakin kokoh. Menjelang akhir tahun 1666 armada Kompeni dengan komandannya Speelman sampai di dekat perairan Gowa. Kempeni segera menyatakan perang. Benteng-benteng Gowa digempur. Pasukan Gowa melawan dengan tembakan gencar. Melihat keadaan semakin terjepit, armada Speelman mundur untuk mencari strategi baru. Ia yakin pada kesempatan lain pasukan Gowa pasti dapat dihancurkan dalam sekejap.
Armada Speelman mencoba mengadakan penyerangan kembali terhadap pasukan Gowa. Pasukan dan rakyat Gowa mengadakan perlawanan dengan sekuat tenaga. Pasukan Speelman dan Pasukan Aru Palaka dihajar habis-habisan. Namun dari pertempuran itu, prajurit Gowa banyak yang gugur di medan laga. Satu demi satu bunga-bunga bangsa berguguran. Yang masih hidup pun keadaannya sangat menyedihkan. Mereka luka-luka dan tidak berdaya lagi.
Sekalipun satria-satria Gowa berperang dengan gagah berani, tetapi akhirnya mereka terjepit juga. Pasukan lawan jauh lebih besar dan persenjataannya jauh lebih lengkap. “Kita harus segera bertahan di benteng Makassar!” tandas Sultan Hasanuddin kepada sisa-sisa pasukan Gowa. Setelah mereka membangun pertahanan di benteng Makassar terjadilah pertempuran seru. Speelman melakukan siasat jahat. Dia memerintahkan tentaranya membakar lumbung-lumbung padi milik rakyat. Persediaan makanan rakyat Gowa semakin menipis dan rakyat Gowa pun menghadapi kelaparan.
Meskipun dalam keadaan sangat memprihatinkan, pasukan Gowa yang bertahan di benteng Makassar tidak mau menyerah begitu saja. “Bunuh Kompeni satu per satu,” itulah tekad mereka. Maka terjadilah pertempuran seru satu lawan satu. Satria-satria Gowa mengamuk dengan senjata api, lembing dan badik. Pasukan Kompeni yang berhasil lolos lalu bergabung dengan pasukan Aru Palaka. Pertempuran telah berjalan satu tahun. Sedikit demi sedikit wilayah Gowa dikuasai oleh Kompeni dan Aru Palaka.
Keadaan sudah tidak emnguntungkan Kesultanan Gowa. Sultan Hasanuddin menerima tawaran perundingan yang diajukan Belanda. Perundingan berlangsung di Bonggaya pada 1667. Isi perundingan memang menguntungkan Belanda. Sultan Hasanuddin menerimanya hanya sebagai siasat saja. Selanjutnya Sultan Hasanuddin menyerahkan mahkota kesultanan kepada puteranya, I Mapposomba Daeng Muraga. Saat itu I Mapposomba Daeng Muraga masih di bawah umur. Usianya baru 13 tahun. Perundingan tetap dilaksanakan. Tetapi Belanda hanya berhadapan dengan wali sultan mudanya. Sultan Muda ini kelak bernama Sultan Amir Hamzah. Belanda memang menang perang, tetapi mereka tidak berhasil menaklukkan Sultan Hasanuddin. Mereka tidak mampu membuat sultan yang berhati jantan itu bertekuk lutut.
Pada bulan Juni tahun 1670 Sultan Hasanuddin wafat. Dia meninggalkan nama besar. Dia dihormati oleh kawan maupun lawan. Masa pemerintahannya dia lalui dalam kobaran api perang melawah penjajah. Sekalipun musuh, Belanda menghargainya sebagai musuh yang hebat. Karena itu Belanjad menyebutnya “Ayam Jantan Dari Timur.” Sebagai anugerah atas jasa-jasa dan kepahlawanannya, pemerintah Republik Indonesia memberikan gelas Pahlawan Nasional kepada Sultan Hasanuddin. Gelar ini memang pantas diterima oleh Sultan Hasanuddin sebagai seorang patriot sejati.

Provinsi Sulawesi Tenggara

Provinsi Sulawesi Tenggara


Nama Provinsi : Sulawesi Tenggara
Tanggal Berdiri (Hari Jadi) : 22 September 1964
Dasar Pendirian : UU No. 2 tahun 1964
Ibukota : Kendari
Luas Wilayah : ± 38.140 km²
Jumlah Penduduk : 1.959.414
Letak Geografis : 2°45’ - 6°15’ Lintang Selatan dan 120°45’-124°30’ Bujur Timur
Terletak di Pulau Sulawesi
Jumlah Daerah Tingkat II : 12 Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara
Alamat: Kompleks Bumi Praja, Kendari
Telepon : 0401-391600, 
Fax : 
Email : 
Website : http://www.sultra.go.id

Daerah Tingkat II nya:
1. Kabupaten Bombana
2. Kabupaten Buton
3. Kabupaten Buton Utara
4. Kabupaten Kolaka
5. Kabupaten Kolaka Utara
6. Kabupaten Konawe
7. Kabupaten Konawe Selatan
8. Kabupaten Konawe Utara
9. Kabupaten Muna
10. Kabupaten Wakatobi
11. Kota Bau-bau
12. Kota Kendari

Arti Lambang Provinsi:
Lambang ini terletak di dalam suatu bentuk perisai lima, yang menunjukkan bahwa masyarakat Sulawesi Tenggara dalam segala segi peri hidup dan kehidupan, tetap berada di dalam Falsafah Negara Republik Indonesia Pancasila.

Pada bagian sebelah utara terdapat tulisan berwarna merah “Sulawesi Tenggara” yang menunjukkan : inilah lambang dari Sulawesi Tenggara, lambang mana adalah menjiwai setiap warga Sulawesi Tenggara di waktu apa dan di tempat manapun ia berada. Warna merah melambangkan berani mempertahankan yang hak.

Warna ada empat macam warna sesuai dengan pembagian perisai menunjukkan bahwa pada waktu dibentuknya Provinsi Sulawesi Tenggara meliputi empat daerah.
  • Hijau, adalah pelambang kesuburan, dan warna ini menunjukkan Kabupaten Kendari. Bahwa di Kabupaten Kendari baik untuk masa kini maupun masa-masa yang akan datang, cukup banyak tersedia tanah-tanah pertanian yang dapat ditanami dengan segala macam bahan-bahan makanan dan bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya. Selanjutnya warna hijau ini menunjukkan warna hutan. Kabupten Kendari cukup banyak hutannya yang menghasilkan berbagai macam kayu-kayuan yang membutuhkan pengolahan, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun keluar negeri. Warna hijau melambangkan do’a harapan dan kepercayaan.
  • Coklat, adalah menunjukkan tanah berwarna coklat yang mengandung nikel dan terdapat di Kabupaten Kolaka. Sebagaimana diketahui bahwa nikel adalah merupakan kebutuhan dunia, dimana nikel yang terdapat di Kabupaten kolaka mempunyai daerah yang cukup luas serta kadar yang tinggi. Dengan nikel ini, Sulawesi Tenggara sudah dikenal dengan dunia luar.
  • Kuning, adalah menunjukkan warna kayu jati yang terdapat di Kabupaten Muna. Kayu jati termasuk salah satu jenis kayu yang disenangi di dalam dan di luar negeri. Melalui kayu jati dari pulau Muna Sulawesi Tenggara di kenal oleh daerah-daerah lain di Indonesia maupun oleh dunia luar. Warna kuning melambangkan kejayaan masa silam, sekarang dan masa mendatang, keluhuran yang bijaksana dan cendikia.
  • Hitam, adalah menunjukkan warna aspal yang terdapat cukup banyak di Kabupaten Buton. Aspal Buton ini sudah dikenal sejak dahulu dan telah memberikan andilnya pada pembangunan tanah air kita khususnya di bidang prasarana jalan. Warna hitam melambangkan kemantapan, keteguhan dan kekekalan.
Keempat macam warna ini selain melambangkan jumlah kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara dewasa ini, juga sekaligus menunjukkan potensi yang ada didaerah ini cukup banyak, yang memberikan jaminan untuk masa depan daerah ini guna tercapainya kemakmuran dan keadilan yang diidam-idamkan.

Makna dan pengertian yang dikandung “padi dan kapas” secara nasional telah dikenal sebagai lambang untuk kemakmuran dan keadilan. Butir padi yang terdiri dari 17 butir, melambangkan tanggal 17, buah kapas yang terdiri dari 8 buah, melambangkan bulan 8 Agustus, tiap buah kapas dengan kelompok hijau 4 dan biji putih 5 melambangkan tahun 45. Hal ini mengingatkan Hari Proklamasi Negara RI 17 Agustus 1945.

Mata rantai yang disambung menjadi satu yang berjumlah 27 mata rantai merupakan perlambang persatuan dan kesatuan dari keempat kabupaten di Sulawesi Tenggara, yang dalam gerak langkah perjuangannya telah mempunyai kesatuan derap dan nada, yakni pembangunan di segala bidang; hal ini mengingatkan hari kelahiranProvinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 27 April 1964.

Kepala Anuang, mempunyai dua macam pengertian :
  1. Bahwa anuang adalah suatu binatang yang mempunyai ciri khas yaitu : ulet, gesit dan militan.
  2. Bahwa Anuang itu hanya terdapat di Sulawesi Tenggara pada khususnya dan Sulawesi pada umumnya. Jadi perlambang sebagai ciri spesifik untuk Sulawesi Tenggara.
Warna putih, yang menjadi dasar dari kepala Anuang menunjukkan kesucian dan kebersihan, itikad baik secara tulus ikhlas bagi warga Sulawesi Tenggara dalam melaksanakan pengabdiannya untuk kemajuan daerah dan perkembangan daerah Sualwesi Tenggara pada khususnya dan Negara Republik Indonesia pada umumnya warna putih melambangkan kesucian dan bersih tanpa pamrih.

Warna Biru Laut, mempunyai tiga macam pengertian :
  • Yang menjadi dasar dari pada Daerah Sulawesi Tenggara ini menunjukkan makna sebagian dari alam geografisnya terdiri dari gugusan pulau yang dipisahkan oleh laut-laut yang penuh dengan kekayaan alam yang terkandung didalamnya.
  • Bahwa masyarakat Sulawesi Tenggara memiliki jiwa pelaut yang ulung.
  • Warna biru laut melambngkan sifat kesetiaan, keluhuran dan kejujuran dalam pengabdiannya.

Provinsi Sulawesi Tengah

Provinsi Sulawesi Tengah


Nama Provinsi : Sulawesi Tengah
Tanggal Berdiri (Hari Jadi) : 13 April 1964
Dasar Pendirian : UU No. 2 tahun 1964
Ibukota : Palu
Luas Wilayah : ± 68.089 km²
Jumlah Penduduk : 2.242.914 (sensus tahun 2004)
Letak Geografis : 2°22’ Lintang Utara - 3°48’ Lintang Selatan dan 119°22’-124°22’ Bujur Timur
Terletak di Pulau Sulawesi
Jumlah Daerah Tingkat II : 10 Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah
Alamat: Jalan Dr. Sam Ratulangi 101, Palu
Telepon : 0451-451311
Fax : 0451-423612
Email : 
Website : http://www.sulteng.go.id

Daerah Tingkat II nya:
1. Kabupaten Banggai
2. Kabupaten Banggai Kepulauan (disingkat Bangkep)
3. Kabupaten Buol
4. Kabupaten Donggala
5. Kabupaten Morowali
6. Kabupaten Parigi Moutong (disingkat Parimo)
7. Kabupaten Poso
8. Kabupaten Tojo Una-una (disingkat Touna)
9. Kabupaten Toli-toli
10. Kota Palu
(Peta diambil dari website KPU)

Arti Lambang Provinsi:
Lambang Daerah Propinsi Sulawesi Tengah ditetapkan dengan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 1969 tanggal 3 Oktober 1969.
Bentuk dari lambang Daerah Propinsi Sulawesi Tengah adalah symbol bentuk jantumg,melambangkan bahwa isi dari pada lambang ini tertanam dan bersumber dari hati rakyat Sulawesi Tengah.
Warna yang digunakan pada dasar Lambang Daerah Propinsi Sulawesi Tengah ialah : Biru Langit dan Warna Kuning Emas pada Bintang dan Buah Padi dan Warna Biru Laut pada gelombang.
Warna Biru Melambangkan kesetiaan (pada daerah, tanah air dan cita-cita) dan juga melambangkan cita-cita yang tinggi.
Warna Kuning melambangkan Kekayaan,keagungan dan keluhuran budi.
Warna Merah pada tulisan “Sulawesi Tengah” dengan dasar warna putih melambangkan keberanian dan kesatrian yang didasarkan atas hati yang suci,keiklasan dan kejujuran.
Warna Hijau pada buah dan daun kelapa serta kelopak kapas, melambangkan kesuburan, dan kemakmuran, dengan bumi yang subur kita menuju pada kemakmuran. Warna Coklat pada batang kelapa melambangkan ketenangan.
Lambang Daerah Sulawesi Tengah dilukiskan dengan pohon kelapa yang di samping merupakan modal untuk daerah ini, juga melambangkan kesediaan untuk mengorbankan segala-galanya untuk mencapai cita-cita.
Seluruh bagian pohon kelapa sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Ketenangan dan tawakal dalam menghadapi segala tantangan.
Pucuk yang lurus menunjuk bintang melambangkan keteguhan hati dalam usaha mencapai cita-cita hidup.
Lambang daerah propinsi Sulawesi Tengah dijiwai oleh Pancasila yang jelas terlukis pada bintang segi lima daun kelapa lima helai, dan buah kelapa lima buah. Lebih jauh hal ini memberikan pengertian bahwa dengan jiwa Pancasila, di atas relnya/jalanya pancasila, kita hendak mencapai cita-cita negara kebangsaan yang adil dan makmur diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Garis gelombang dua buah dengan masing-masing enam dan empat jalur gelombang memberikan pengertian akan sifat maritim dari daerah Sulawesi Tengah dan di samping kekayaan alam kita, laut di sekitarnya merupakan modal besar pula dalam usaha mendatangkan kemakmuran di Sulawesi Tengah.
Padi dan daun merupakan lambang umum kemakmuran. Jumlah padi dan kapas masing-masing sembilan belas dan tiga belas buah gerigi buah kapas ada empat buah.
Angka 13 pada jumlah buah kapas, 4 pada gerigi kelopak kapas, 19 dan 6 serta 4 pada jumlah buah padi dan galur gelombang, memberikan pengertian tanggal 13, bulan April, Tahun 1964, yaitu tanggal, bulan dan tahun terbentuknya Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah.

Provinsi Gorontalo

Provinsi Gorontalo


Provinsi Gorontalo dulunya adalah sebuah kabupaten yang merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara yang kemudian dimekarkan
Nama Provinsi : Gorontalo
Tanggal Berdiri (Hari Jadi) : 16 Februari 2001
Dasar Pendirian : UU No. 38 tahun 2000
Ibukota : Gorontalo
Luas Wilayah : ± 12.215 km²
Jumlah Penduduk : 887.000
Letak Geografis : 0°19’ - 1°15’ Lintang Utara dan 121°23’-123°43’ Bujur Timur
Terletak di Pulau Sulawesi
Jumlah Daerah Tingkat II : 6 Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Provinsi Gorontalo
Alamat: Jalan Jendral Sudirman No. 57, Gorontalo
Telepon : 0435-821012, 821277
Fax : 0435-830412, 828281
Email : 
Website : http://www.gorontaloprov.go.id
 Daerah Tingkat II nya:

1. Kabupaten Boalemo
2. Kabupaten Bone Bolango
3. Kabupaten Gorontalo
4. Kabupaten Gorontalo Utara
5. Kabupaten Pohuwato
6. Kota Gorontalo

Arti Lambang Provinsi:



1.  Lambang Daerah Provinsi Gorontalo pada bagian luar berbentuk perisai atau jantung yang memberi makna kesetiaan sebagai pelindung kehidupan rakyat Gorontalo.
2.  Lambang Daerah Provinsi Gorontalo pada bagian dalam berbentuk bulat lonjong atau bulat telur yang memberi makna adanya gagasan, ide atau cita-cita yang indah, yang kelak menetas menjadi sesuatu kesejahteraan hidup rakyat Gorontalo.
3. Lambang Daerah Provinsi Gorontalo dengan bentuk dalam yang menampakkan keserasian formasi gambar yang terdiri dari warna putih di tengah dan diikuti oleh posisi padi – bintang, kapas – rantai memberi makna adanya keteraturan adat, agama, hukum dalam semua pola kehidupan masyarakat.
4. Lambang Daerah Provinsi Gorontalo dapat dibuat dalam berbagai ukuran sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan di mana lambang tersebut ditempatkan.
5.  Lambang Daerah Provinsi Gorontalo memiliki nuansa global
a.  Warna biru keunguan adalah warna yang memberi makna tenang, setia dan selalu ingin mempertahankan kebenaran dan harapan masa depan yang cerah.

b.  Model pohon kelapa yang melengkung memberi makna gerak dinamis dan tidak diam tetapi selalu berbuat untuk masa depan.
c.  Sayap maleo yang mengembang memberi makna dinamika siap untuk tinggal landas dan siap bersaing.
d.  Buku yang terbuka melambangkan keinginan masyarakat untuk siap meraih prestasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan taqwa secara terus menerus.
e.  Bintang mengandung makna global jika dikaitkan dengan cita-cita yang tinggi yaitu “Gantungkan cita-cita setinggi bintang di langit.”
f.    Pita mempunyai makna keinginan masyarakat Gorontalo untuk menyerap, merekam dan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Lambang Daerah Provinsi Gorontalo memiliki nuansa nasional
a.  Padi dan kapas mengandung makna kemakmuran dan kesejahteraan.
b.  Rantai mempunyai makna adanya pengakuan persatuan dan kesatuan
7. Lambang Daerah Provinsi Gorontalo memiliki nuansa lokal
a.  Bintang adalah lambang keagamaan, sehingga selaras dengan filosofi “Adat bersendikan syara, syara bersendikan Kitabullah.”
b.  Benteng
c.  Simbol pada rantai:
-     23 butir pada rantai melambangkan tanggal 23 Januari
-     19 buah kapas dan 42 butir padi melambangkan tahun 1942
-     Sayap maleo yang berjumlah 16 helai melambangkan lahirnya Provinsi Gorontalo pada tanggal 16 Februari 2000
-     Warna hijau lambang kesuburan
-     Warna kuning lambang keagungan/kemuliaan
-     Warna putih lambang kesucian/keluhuran
-     Warna merah lambang keberanian/perjuangan