Sebetulnya ada peraturan Rotary YEP (Youth Exchange Program) yang melarang anak menggunakan telepon genggam. Ini memang dipahami karena tujuannya supaya si anak tidak terlalu terikat dengan rumahnya, melainkan agar bisa bergaul dengan lingkungan barunya. Tapi anakku dan ketiga teman lainnya merupakan kloter (kelompok terbang) yang terakhir dari sekitar 20 peserta YEP tahun ini, dan kami sudah mendengar cerita-cerita dari mereka yang lebih dahulu tiba di tempat tujuan, ada yang diberi keleluasaan seminggu penuh untuk telepon atau chatting ke rumahnya. Lha host parent anakku ini memang termasuk antik (maksudnya keras) sehingga sekali dua kali anakku sms di tengah malam atau menjelang subuh waktu sana (berarti di sini sudah sebelas jam lebih dahulu). Nah berhubung itu merupakan hari-hari awal, tentu dia masih homesick dan kamipun masih merasa kehilangan. Kalau HPnya nyala, kami bisa menelepon dia. Hal ini kami tanyakan ke kantor Indosat, jawabnya belum ada kerja sama dengan USA. Lho, kenapa tempo hari waktu kami minta diaktifkan untuk dibawa ke sana mereka tidak menyampaikan hal itu. Jadi HP anakku cuma bisa untuk terima dan kirim sms serta terima telepon, tapi tidak bisa dipakai untuk menelepon.
Paling
tidak kami sempat bicara dengan dia secara kucing-kucingan selama
minggu pertama. Sesudah itu dia diijinkan memakai komputer dan kami
lebih sering berkomunikasi dengan chatting. Dokter
hewan ini punya klinik di dekat rumahnya, jadi tiap hari anakku diajak
ke kliniknya dan melihat anjing dan kucing dioperasi. Ada
yang diambil tumornya, ada yang dikebiri, ada juga anjing yang menelan
banyak kerikil sehingga harus dikeluarkan. Dan anakku cukup menikmati
keadaan baru itu. Dia juga sempat diajak jalan-jalan ke kebun binatang,
juga jalan-jalan ke hypermarket.
Biarpun
cowok, anakku suka masak (dan suka makan juga), maka dia mempraktekkan
bikin soto. Sempat tanya ke rumah apa bahasa Inggrisnya sohun. Mau bikin
sayur asem lebih bingung lagi karena tidak tahu bahasa Inggrisnya
melinjo dan daunnya. Hayo siapa yang tahu tolong dong informasinya.
Sekolah
dimulai tanggal 5 September. Dan memang beda dengan mereka yang
berangkat lebih dulu, ada yang sekolahnya awal Agustus. Wah, bayangkan
kalau di Indonesia bisa begitu juga. Tiap sekolah punya waktu mulai yang berbeda. Konon Indonesia baru akan mencoba tiap sekolah bikin kurikulum sendiri dan nanti tidak ada UAN lagi. Semoga mutu sekolah di Indonesia lebih bagus.
Sekolahnya
juga lebih enak, nggak usah pakai seragam. Dan baru seminggu sekolah
dia mengikuti conference Rotary yang diselenggarakan di Ontario, Canada yang kira-kira cuma satu jam perjalanan dari Detroit. Nah sepulang dari Canada
(tanggal 8 sampai 11 September) justru dia tidak banyak kirim berita
atau chatting seperti sebelumnya. Karuan saja istriku jadi kalang kabut
kerinduan. Kemarin baru sempat chatting sekali dan baru sempat kirim
satu foto sudah langsung diajak jalan-jalan oleh daddynya. Yah, jadi
ceritanya baru sampai di sini dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar