Perjalanan dari Jakarta ke Detroit menempuh rute sebagai berikut:
- Jakarta-Taipei (tgl 26/8 dengan China Airlines dari jam 14.00 sampai 20.15)
- Taipei-Los Angeles (tgl 26/8 dengan China Airlines dari jam 22.50 sampai 20.15)
- Los Angeles-Dallas (tgl 27/8 dengan American Airlines dari jam 00.15 sampai 05.08)
- Dallas-Detroit (tgl 27/8 dengan American Airlines dari jam 06.57 sampai 10.30)
Semua jam menunjukkan waktu setempat. Kalau Jakarta dengan Taipei sih beda satu jam tapi aku tidak bisa menghitung selisih waktu antara Taipei dengan LA, jadi tidak bisa mengira-ira berapa lama perjalanan dari Taipei ke LA.
Anakku
menggunakan Mentari. Waktu itu kami sudah mendaftar agar Mentarinya
dapat digunakan di luar negeri. Tapi ternyata tidak bisa digunakan untuk
menelepon, hanya bisa sms saja. Jadi kami tahu dia sudah sampai di mana kalau sms kami terkirim atau dia menelepon memakai HP temannya yang memakai Simpati.
Perjalanan dari Jakarta ke Taipei memakan waktu 5 atau 6 jam. Aku tidak tahu berapa lama terbang dari Taipei
ke LA soalnya kalau melihat jadwal di atas malah bingung. Yah, pokoknya
keempat anak itu sudah sampai di LA dengan selamat. Cuma ada satu anak
yang formulir J-1 nya terselip entah di mana sehingga dia tertahan di
bagian imigrasi. Ketiga anak yang lain sudah lolos lebih dulu tapi yang
satu juga terpisah, maklum bandara LA gede banget. Anakku dan teman yang
dari Bekasi melanjutkan berangkat berdua ke Dallas dan akhirnya sampai di Detroit.
Kami tahu dia sampai di Detroit waktu itu di Yogyakarta tanggal 27/8 jam 21.30. Ya kami tahu karena dia mengaktifkan HPnya. Kami mencoba menelepon dia dan benar dia sudah tiba di Detroit. Inilah hebatnya perjalanan ke luar negeri yang memakan waktu sekitar
31 jam (kalau dihitung dari jam berangkatnya yaitu tgl 26/8 jam 14.00
WIB dan tiba tgl 27/8 jam 21.30 WIB). Mendaratnya bisa tepat jam 10.30
waktu setempat sesuai dengan schedule. Padahal kalau penerbangan dalam
negeri, nggak usah jauh-jauh, dari Jakarta ke Yogyakarta saja bisa molor. Jarang tepatnya.
Anakku
sudah dijemput oleh calon host parentsnya. Rupanya host parents ini
termasuk orang aneh (kuno, kolot, usia 60 tahunan). Ketika anakku
menerima telepon, dia kurang suka, malah disuruh matikan. Bahkan tidak
ada juga foto-foto penyambutan. Dia adalah seorang dokter hewan.
Ceritanya nanti di bagian lain deh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar